Minggu, 08 Februari 2015
Asal Usul "BATU BACAN" Maluku Utara
DI Indonesia, batu jenis ini hanya ditemukan di daerah Maluku Utara, tepatnya Kabupaten Halmahera Selatan. Batu tersebut banyak ditemukan di sebuah pulau kecil yang bernama Pulau Bacan. Nama bacan diambil sesuai dengan nama daerah tempat batu tersebut ditemukan. INDOPOS berkesempatan melakukan perbincangan dengan salah satu penjual batu bacan, di Pasar Batu Permata Rawabening bernama Todikin.
Bila kehijauan, berarti bacan doko, sedang kan warna kebiruan yaitu bacan pala mea, serta bacan obi berwarna merah. ”Bacan mengalami pemrosesan warna, dari buram ke warna bening. Jadi lebih bening, semakin mahal harganya, ” terang Toto pun. Soal harga, jangan sampai terkejut dikarenakan batu permata yang tengah diburu kolektor tersebut memiliki harga selangit. Untuk ukuran 3 krat saja dihargai Rp 2 juta dan ukuran 50 krat Rp 15 juta.
Contohnya batu permata garut dari Jawa Barat serta batu sungedare dari Sumatera Barat (Padang). Hanya saja, perubahan warna batu tersebut tak secepat serta seindah batu bacan. Sebagai seorang pencinta batu permata sejati, Toto yang asli dari Bumiayu, Jawa Tengah ini senantiasa berupaya ikut mempromosikan batu-batu permata asli Indonesia. Beberapa kali dirinya diutus sebagai perwakilan Asosiasi Puspa Cakra (mewakili pedagang batu) untuk mengikuti pameran di luar negeri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar